, gua, Sandjaya, Gio, dan pak Doddy itu pergi ke rumah duka untuk ngelayat ibu Rein. Yaitu mantan kepala sekolah SD Regina Pacis. Rencana awal sih waktu abis ngelayat itu kita semua mau makan - makan. Tapi tiba - tiba pak Doddy nanya. "Gimana, kabar sama si Tulip". (nama samaran sudah di request). Trus mulailah pembicaraan tentang si tulip ini. Akhirnya setelah mendapat pencerahan dari pak Doddy, gua memutuskan untuk "jedor" di hari itu juga setelah selesai ngelayat. Dan keliatannya pak Doddy juga udah setuju, kalimat terakhir yang pak Doddy bilang itu "semoga beruntung ya, pokoknya kamu harus siap terima apa aja jawaban dari si tulip."