Hai, pembaca sekalian. Di tengah kesibukan yang menggunung ini akhirnya admin J mendapatkan kesempatan buat sejenak buka blog dan update, soalnya kali ini giliran gue. Seharusnya hari ini gue juga gak bakalan sempet, tapi ya terima kasih kepada kelas gue yang hari ini menggagalkan acara baksos sekolah, jadinya gue seenggaknya bisa berleha-leha selama beberapa jam di kamar hari ini. Makasih XI IPS 1 <3
Jadi kembali lagi untuk ke sekian kalinya admin H minta gue untuk update tentang sesuatu yang ia sebut sebagai "kisah asmara". Sebenernya ya dipikir-pikir admin H sering banget update kesaksian-kesaksian kisah cinta nya di sini. Sekali-kali gantian gue juga deng. Untuk beberapa anak SMP Tarakanita 3 yang baca judul post ini seharusnya sih udah pasti langsung tau ceritanya tentang apa. Yowes.
Di ask.fm pernah ada yang nanyain gue, 'siapa mantan yang paling berkesan.'. Gue jawab jujur '****', sebut aja dia Kutil (nama disamarkan). Kutil ini di kehidupan nyatanya sehari-hari emang udah sering dipanggil Kutil sama temen-temennya, termasuk gue juga. Sebenernya gue sempet bingung kenapa dia dipanggil dengan sebutan itu. Katanya sih gara-gara di leher kiri nya (kalo gak salah) ada kutilnya. Padahal kalo diperhatikan dengan saksama, itu bukanlah kutil, melainkan hanya setitik tahi lalat :|
Jadi sekitar beberapa tahun yang lalu, kalo gak salah gak lama setelah gue jadian, gue sama beberapa temen seangkatan pada jalan bareng ke mall yang waktu itu baru aja buka. Gandaria City saat itu sesaknya udah kayak pasar Kopro. Manusia-manusia berhamburan di sana-sini, padahal toko-toko aja baru sedikit yang buka. Waktu itu kita pergi rame-rame beberapa belas orang gitu. Saat itu gue lagi bener-bener demen sama Transformers yang bikin gue jatuh cinta sama Chevy Camaro gara-gara Bumblebee.
Ternyata selama bertahun2 gue masih nyimpen tiketnya :P |
Ternyata kita dateng terlalu awal dan harus nungguin filmnya mulai dulu dan karena rombongannya terlalu rame, kita bingung mau ngungguin di mana. Abis rasanya kayak males gitu kan kalo keliling rame-rame udah kayak mau keroyokan aja. Akhirnya kita mutusin buat duduk di lorong-lorong pintu belakang XXI yang sepi. Semuanya duduk berbaris di kursi panjang yang nggak ada sandarannya itu, namun satu per satu malah mulai ngedeprok di lantai. Pada akhirnya semua nya pun ikutan duduk di lantai, katanya sih 'biar lebih merakyat.'. Gara-gara acara silahturahmi-duduk-di-lantai itu kita semua malah jadi diusir satpam.
Beberapa menit sebelum film mulai, anak-anak pada beli makan dan/ minum. Kutil nanya gue mau beli apa, dan seperti biasa; gue bukan orang yang pandai membuat keputusan tentang barang apa yang mau gue beli. Gue mempercayakan Kutil untuk membeli apapun yang dia mau. Saat jalan menuju pintu studio, gue ngeliat Kutil bawa 'segelas' popcorn. Gue tanya ke dia, 'Til, itu yang salted bukan?'. Ia menggeleng. Sambil menunjuk tutup gelas popcorn caramel itu, ia menjawab dengan bangga. 'Ini namanya Popcorn Orang kaya.'
"Kenapa Popcorn Orang Kaya? Emang ada Popcorn Orang Miskin?", tanya gue heran
"Liat aja tutupnya kayak gini.". Hening.
Kutil terus-terusan dengan bangga nunjukin Popcorn Orang Kaya tadi ke semua temen-temen gue. Sepertinya dia punya ketertarikan khusus dengan tutup popcorn yang bentuknya setengah lingkaran itu. Selama film berlangsung, gue dan kutil, entah gimana ceritanya, jadi duduk sebelahan di kursi paling pojok. tepat sebelah kutil langsung jalanan, dan di barisan seberang duduklah sederet temen-temen gue. Kami berdua rasanya kayak diasingkan. Di tengah-tengah film, Kutil meletakkan Popcorn Orang Kaya itu di cup holder yang ada di bangku, trus ngambil tas punggung Nike hitam Tommy yang disodorkan dari seberang barisan. Kutil membuka tas itu dan ngasih gue sebuah benda (yang karena saat itu gelap jadi gue ga bisa lihat dengan jelas itu apa.) yang dibungkus rapih dengan kertas kado. Katanya itu buat hadiah ulangtahun gue. Berhubung ulangtahun gue akhir Juli, ya gak terlalu ngaret-ngaret amat sih.
Setelah mengucapkan terimakasih, Kutil membenarkan posisi duduknya sambil menutup resleting tas Tommy tadi dan hendak mengembalikannya ke barisan seberang. Ketika ia membalikkan badan, gue mendengar suara nyaring, tanda ada benda yang jatuh, yang sempat membuat beberapa orang di sekitar kita pada nengok. Dan bener saja, ternyata Popcorn Orang Kaya yang selama ini Kutil banggakan dan dimakan secara irit itu tumpah, berhamburan di lantai, tanpa sisa.
Karena gelap, ia bertanya, 'Apaan tuh?'
gue jawab, 'Popcorn orang kayanya tumpah, bloon.'
Di situ kita nahan ngakak setengah mati sambil sesekali narik napas dengan susah payah, kayak orang bengek. Anak-anak yang di seberang sempet nengok tapi karena gelap kayanya mereka gatau apa yang terjadi di sana saat itu. Setelah film usai, gue sama Kutil buru-buru kabur tepat di detik ketika lampu studio di nyalain. Kita lari dari tangga, literally lari, melompati beberapa anak tangga sekaligus dan langsung melesat ke pintu keluar, ninggalin belasan anak tadi yang masih duduk manis di seat mereka masing-masing.
Sebenernya ini bukan kisah asmara yang gimana-gimana banget. Cuma salah satu kenangan yang paling gue inget waktu gue masih bareng-bareng sama Kutil dulu. Beberapa anon di askfm pernah nanya gue masih sama Kutil apa engga. Jawabannya; tidak. Ini kisah udah lama banget, waktu SMP, dan sekarang udah berlalu. Dan juga jawaban untuk pertanyaan selanjutnya; Kutil udah nggak satu sekolah lagi sama gue, yep kita pisah begitu SMA. Btw kalo ada yang mau nanya-nanya lagi mending ke askfm gue aja langsung, jangan di twitter karena account twitter gue udh lumutan banget, ga pernah dibuka lagi :D
Sekian pengalaman dari gue. Sebenernya gue cuma pengen update singkat aja, dan setelah gue baca ulang, gue ga nyangka juga ternyata gue udh nulis segitu panjang haha. Setelah ini gantian admin H yang posting ya, ditunggu update-an selanjutnya, admin H!
Salam BETIS!